PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN KELAS 7
Sekolah : MTs MIFTAHUL ULUM 2
Kelas : VII
Semester : GANJIL
Tahun : 2020/2021
- Prosedur Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Pengaturan mengenai penilaian pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan dalam penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
- Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
- Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran.
- Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan.
- Menindaklanjuti hasil pengamatan
- Mendeskripsikan perilaku peserta didik.
- Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
- Menyusun perencanaan penilaian.
- Mengembangkan instrumen penilaian
- Melaksanakan penilaian.
- Memanfaatkan hasil penilaian
- Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
- Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
- Menyusun perencanaan penilaian
- Mengembangkan instrumen penilaian
- Melaksanakan penilaian
- Memanfaatkan hasil penilaian.
- Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
- Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan urutan:
- Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun.
- Menyusun kisi-kisi penilaian.
- Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian.
- Melakukan analisis kualitas instrument.
- Melakukan penilaian.
- Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian.
- Melaporkan hasil penilaian;
- Memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Tahapan serta prosedur yang telah ditentukan baiknya diaplikasikan oleh pendidik dalam proses penilaian proses dan hasil penilaian agar rangkaian pembelajaran serta tujuan dapat diukur sudah sesuai ataukah belum dengan perencanaan yang sudah dibuat.
- Remedial Pembelajaran
- Pengertian Remedial
Pembelajaran remedial adalah suatu proses pengajaran ulang bagi siswa yang memiliki hasil belajar yang tidak memenuhi standar nilai yang dibuat oleh masing-masing tempat belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari remedial adalah berhubungan dengan perbaikan atau pengajaran. Remedial dikhususkan untuk siswa yang prestasi belajarnya kurang baik. Tujuannya adalah untuk membuat siswa mendapatkan nilai standar yang diharapkan dan menyembuhkan kelemahan siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang sebelumnya dianggap sulit.
- Tujuan Remedial
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Secara umum tujuan kegiatan remdiasi adalah sama dengan pembelajaran pada umumnya yakni memperbaiki miskonsepsi siswa sehingga siswa dapat mncapai kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus kegiatan remediasi bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui kegiatan pembelajaran tambahan. Melalui kegiatan remediasi siswa dibantu untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya.
- Prosedur Remedial
Dalam melaksanakan kegiatan remedial sebaiknya mengikuti langkah sebagai berikut:
- Analisis Pencapaian Kompetensi (ketuntasan belajar)
Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapatkan bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi fokus perhatian adalah siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang ditunjukkan tidak tercapainya kriteria keberhasilan belajar. Setelah guru mengetahui siswa-siswa mana yang harus mendapatkan remedial, informasi selanjutnya yang harus diketahui guru adalah topik atau materi apa yang belum dikuasai oleh siswa tersebut. Dalam hal ini guru harus melihat kesulitan belajar siswa secara individual. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan masalah yang dihadapi siswa satu dengan siswa yang lainnnya tidak sama.
- Menemukan Penyebab Kesulitan (analisis butir soal)
Sebelum merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu harus mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesuliatan ini harus diidentifikasi terlebih dahulu.
- Menyusun Rencana Kegiatan Remedial (sesuai ketidaktuntasan belajar)
Sama halnya pada pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yang harus direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah sebagai berikut;
- Merumuskan Kompetensi Dasar
- Merumuskan tujuan pembelajaran
- Menentukan prosedur penilaian proses dan hasil belajar
- Melakukan Analisis pencapaian kompetensi
- Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa
- Merencanakan waktu yang diperlukan
- Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian setelah remedial
- Menilai Kegiatan Remedial
Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji kemajuan belajar siswa.Apabila siswa mengalami kemauan belajar sesuai yang diharapkan, berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan cukup efektif membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami kemajuan dalam belajarnya berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan kurang efektif. Untuk itu guru harus menganalisis setiap komponen pembelajaran.
- Strategi Remedial
Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:
- Pemberian Tugas
Dalam pemberian tugas dapat dilakukan dengan berbagai jenis antara lain dengan pemberian rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara kelompok.
- Melakukan aktivitas fisik, misal demosntrasi, atau praktek dan diskusi
Ada konsep-konseps yang lebih mudah dipahami lewat aktivitas fisik, missal contoh, memahai bahwa volume fluida tidak beuabah kalau berada di dalam wadah yang berbeda bentuknya. Guru sebaiknya menggunakan berbagai media dan alat pembelajaran sehingga dapat mengkonkritkan konsep yang dipelajarinya, selain itu hendaknya guru banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengunakan media terebut, karena siswa pada umumnya perkemangan berpikir mereka berada pada tingkat operasional konkrit. Mereka akan dapat mencerna dengan baik konsep yang divisualisasikan atau dikonkritkan.
- Kegiatan Kelompok
Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan kelompok dalam kegiatan remedial adalah dalam menentukan anggota kelompok. Kegiatan kelompok dapat efektif dalam membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai materi dan mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.
- Tutorial Sebaya
Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remedial. Dalam kegiatan ini seorang guru meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas yang sama atau dari kelas yang lebih tinggi. Apabila menggunakan tutor yang sebaya sangat membantu sekali, karena tingkat pemahaman dan penyampaian tutor yang sebaya lebih dimengerti oleh siswa yang bermasalah, selain itu mereka tidak merasa canggung dalam menanyakan setiap permasalahan karena usia mereka sama sehingga mudah dimengerti olehnya.
- Menggunakan Sumber Lain
Selain dengan pembelajaran ulang, kegiatan kelompok, tutorial, guru juga dapat menggunakan sumber belajar lain yang relevan dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran. Misalanya guru meminta untuk mengunjungi ahli atau praktisi yang berkaitan dengan materi yang dibahas, misalnya ”bagaimana cara mencangkok ” siswa dapat mendatangi tukang kebun yang kegiatan sehari-hari memang mencakok. Atau juga siswa diminta membaca sumber lain dan bahkan kalau mungkin mendatangkan anggota masyarakat yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
- Kompetensi
- Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual , konseptual, propsedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
- Kompetensi Dasar
No | Kompetensi Dasar | |
1 | 3.1 ……….. | 4.1 ………… |
2 | 3.2 ………… | 4.2 ……….. |
3 | 3.3 …………. | 4.3 …………. |
- Tujuan Pembelajaran
- Setelah membaca dan mengamati diagram representasi konvensi aliran darah siswa dapat mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi organ peredaran darah berdasarkan urutan yang tepat.
- Setelah mengamati video siswa dapat memahami meknisme sistem sirkulasi secara berurutan.
- Setelah melakukan simulasi bermain peran terhadap organ sirkulasi siswa dapat membedakan funfsi organ sistem sirkulasi secara tepat.
- Setelah merasakan denyut nadi siswa dapat memahami tekanan aliran darah dengan baik.
- Setelah melakukan presentsi siswa dapat menganalisis macam – macam ganguan pada sistem sirkulasi secara tepat.
- Analisis Materi
- ……………………..
- ……………………..
- …………………….
- ……………………..
RENCANA PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
No | Kompetensi Dasar | Tujuan Pembelajaran | Prosedur Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa | Analisis Pencapaian Kompetensi | Strategi/Metode Pelaksanaan Remedial/Pengayaan | Tanggal Pelaksanaan | Prosedur dan alat Penilaian |
1 | 3.1 ………… | Setelah membaca dan mengamati diagram representasi konvensi aliran darah siswa dapat mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi organ peredaran darah berdasarkan urutan yang tepat. | Ketuntasan belajar Analisis butir soal Fokus materi tidak tuntas | Jika ketuntasan <20%: Guru mengulas kembali materi tersebut tetapi dalam mengajarkan materi metode dan model pembelajarannya Jika ketuntasan <50%: Guru mencari tahu materi bagian mana yang belum dipahami siswa dengan menganalisis Jika ketuntasan >50% Guru membuat kelompok belajar (tutorial sebaya) di dalamnya terdapat siswa yang pandai, siswa yang nilainya rata-rata dan siswa yang mengalami kesulitan. | |||
2 | 41 ……… | ||||||
3 | 3.2 ……… | ||||||
4 | 4.2 | ||||||
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
SAHRONI, S. PD.I., M. Pd FATHUR RAHMAN, S. Pd.I
PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Sekolah : MTs MIFTAHUL ULUM 2
Kelas : VII
Semester : GENAP
Tahun : 2020/2021
- Prosedur Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Pengaturan mengenai penilaian pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan dalam penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
- Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
- Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran.
- Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan.
- Menindaklanjuti hasil pengamatan
- Mendeskripsikan perilaku peserta didik.
- Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
- Menyusun perencanaan penilaian.
- Mengembangkan instrumen penilaian
- Melaksanakan penilaian.
- Memanfaatkan hasil penilaian
- Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
- Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
- Menyusun perencanaan penilaian
- Mengembangkan instrumen penilaian
- Melaksanakan penilaian
- Memanfaatkan hasil penilaian.
- Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
- Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan urutan:
- Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun.
- Menyusun kisi-kisi penilaian.
- Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian.
- Melakukan analisis kualitas instrument.
- Melakukan penilaian.
- Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian.
- Melaporkan hasil penilaian;
- Memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Tahapan serta prosedur yang telah ditentukan baiknya diaplikasikan oleh pendidik dalam proses penilaian proses dan hasil penilaian agar rangkaian pembelajaran serta tujuan dapat diukur sudah sesuai ataukah belum dengan perencanaan yang sudah dibuat.
- Remedial Pembelajaran
- Pengertian Remedial
Pembelajaran remedial adalah suatu proses pengajaran ulang bagi siswa yang memiliki hasil belajar yang tidak memenuhi standar nilai yang dibuat oleh masing-masing tempat belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari remedial adalah berhubungan dengan perbaikan atau pengajaran. Remedial dikhususkan untuk siswa yang prestasi belajarnya kurang baik. Tujuannya adalah untuk membuat siswa mendapatkan nilai standar yang diharapkan dan menyembuhkan kelemahan siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang sebelumnya dianggap sulit.
- Tujuan Remedial
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Secara umum tujuan kegiatan remdiasi adalah sama dengan pembelajaran pada umumnya yakni memperbaiki miskonsepsi siswa sehingga siswa dapat mncapai kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus kegiatan remediasi bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui kegiatan pembelajaran tambahan. Melalui kegiatan remediasi siswa dibantu untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya.
- Prosedur Remedial
Dalam melaksanakan kegiatan remedial sebaiknya mengikuti langkah sebagai berikut:
- Analisis Pencapaian Kompetensi (ketuntasan belajar)
Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapatkan bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi fokus perhatian adalah siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang ditunjukkan tidak tercapainya kriteria keberhasilan belajar. Setelah guru mengetahui siswa-siswa mana yang harus mendapatkan remedial, informasi selanjutnya yang harus diketahui guru adalah topik atau materi apa yang belum dikuasai oleh siswa tersebut. Dalam hal ini guru harus melihat kesulitan belajar siswa secara individual. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan masalah yang dihadapi siswa satu dengan siswa yang lainnnya tidak sama.
- Menemukan Penyebab Kesulitan (analisis butir soal)
Sebelum merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu harus mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesuliatan ini harus diidentifikasi terlebih dahulu.
- Menyusun Rencana Kegiatan Remedial (sesuai ketidaktuntasan belajar)
Sama halnya pada pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yang harus direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah sebagai berikut;
- Merumuskan Kompetensi Dasar
- Merumuskan tujuan pembelajaran
- Menentukan prosedur penilaian proses dan hasil belajar
- Melakukan Analisis pencapaian kompetensi
- Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa
- Merencanakan waktu yang diperlukan
- Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian setelah remedial
- Menilai Kegiatan Remedial
Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji kemajuan belajar siswa.Apabila siswa mengalami kemauan belajar sesuai yang diharapkan, berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan cukup efektif membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami kemajuan dalam belajarnya berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan kurang efektif. Untuk itu guru harus menganalisis setiap komponen pembelajaran.
- Strategi Remedial
Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:
- Pemberian Tugas
Dalam pemberian tugas dapat dilakukan dengan berbagai jenis antara lain dengan pemberian rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara kelompok.
- Melakukan aktivitas fisik, misal demosntrasi, atau praktek dan diskusi
Ada konsep-konseps yang lebih mudah dipahami lewat aktivitas fisik, missal contoh, memahai bahwa volume fluida tidak beuabah kalau berada di dalam wadah yang berbeda bentuknya. Guru sebaiknya menggunakan berbagai media dan alat pembelajaran sehingga dapat mengkonkritkan konsep yang dipelajarinya, selain itu hendaknya guru banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengunakan media terebut, karena siswa pada umumnya perkemangan berpikir mereka berada pada tingkat operasional konkrit. Mereka akan dapat mencerna dengan baik konsep yang divisualisasikan atau dikonkritkan.
- Kegiatan Kelompok
Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan kelompok dalam kegiatan remedial adalah dalam menentukan anggota kelompok. Kegiatan kelompok dapat efektif dalam membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai materi dan mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.
- Tutorial Sebaya
Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remedial. Dalam kegiatan ini seorang guru meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas yang sama atau dari kelas yang lebih tinggi. Apabila menggunakan tutor yang sebaya sangat membantu sekali, karena tingkat pemahaman dan penyampaian tutor yang sebaya lebih dimengerti oleh siswa yang bermasalah, selain itu mereka tidak merasa canggung dalam menanyakan setiap permasalahan karena usia mereka sama sehingga mudah dimengerti olehnya.
- Menggunakan Sumber Lain
Selain dengan pembelajaran ulang, kegiatan kelompok, tutorial, guru juga dapat menggunakan sumber belajar lain yang relevan dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran. Misalanya guru meminta untuk mengunjungi ahli atau praktisi yang berkaitan dengan materi yang dibahas, misalnya ”bagaimana cara mencangkok ” siswa dapat mendatangi tukang kebun yang kegiatan sehari-hari memang mencakok. Atau juga siswa diminta membaca sumber lain dan bahkan kalau mungkin mendatangkan anggota masyarakat yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
- Kompetensi
- Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual , konseptual, propsedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
- Kompetensi Dasar
No | Kompetensi Dasar | |
1 | 3.1 ……….. | 4.1 ………… |
2 | 3.2 ………… | 4.2 ……….. |
3 | 3.3 …………. | 4.3 …………. |
- Tujuan Pembelajaran
- Setelah membaca dan mengamati diagram representasi konvensi aliran darah siswa dapat mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi organ peredaran darah berdasarkan urutan yang tepat.
- Setelah mengamati video siswa dapat memahami meknisme sistem sirkulasi secara berurutan.
- Setelah melakukan simulasi bermain peran terhadap organ sirkulasi siswa dapat membedakan funfsi organ sistem sirkulasi secara tepat.
- Setelah merasakan denyut nadi siswa dapat memahami tekanan aliran darah dengan baik.
- Setelah melakukan presentsi siswa dapat menganalisis macam – macam ganguan pada sistem sirkulasi secara tepat.
- Analisis Materi
- ……………………..
- ……………………..
- …………………….
- ……………………..
RENCANA PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
No | Kompetensi Dasar | Tujuan Pembelajaran | Prosedur Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa | Analisis Pencapaian Kompetensi | Strategi/Metode Pelaksanaan Remedial/Pengayaan | Tanggal Pelaksanaan | Prosedur dan alat Penilaian |
1 | 3.1 ………… | Setelah membaca dan mengamati diagram representasi konvensi aliran darah siswa dapat mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi organ peredaran darah berdasarkan urutan yang tepat. | Ketuntasan belajar Analisis butir soal Fokus materi tidak tuntas | Jika ketuntasan <20%: Guru mengulas kembali materi tersebut tetapi dalam mengajarkan materi metode dan model pembelajarannya Jika ketuntasan <50%: Guru mencari tahu materi bagian mana yang belum dipahami siswa dengan menganalisis Jika ketuntasan >50% Guru membuat kelompok belajar (tutorial sebaya) di dalamnya terdapat siswa yang pandai, siswa yang nilainya rata-rata dan siswa yang mengalami kesulitan. | |||
2 | 41 ……… | ||||||
3 | 3.2 ……… | ||||||
4 | 4.2 | ||||||
Banyuputih Kidul,13 Juli 2020
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
SAHRONI, S. PD.I., M. Pd FATHUR RAHMAN, S. Pd.I
ROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN KELAS 8
PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Sekolah : MTs MIFTAHUL ULUM 2
Kelas : VIII
Semester : GANJIL
Tahun : 2020/2021
- Prosedur Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Pengaturan mengenai penilaian pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan dalam penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
- Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
- Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran.
- Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan.
- Menindaklanjuti hasil pengamatan
- Mendeskripsikan perilaku peserta didik.
- Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
- Menyusun perencanaan penilaian.
- Mengembangkan instrumen penilaian
- Melaksanakan penilaian.
- Memanfaatkan hasil penilaian
- Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
- Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
- Menyusun perencanaan penilaian
- Mengembangkan instrumen penilaian
- Melaksanakan penilaian
- Memanfaatkan hasil penilaian.
- Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
- Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan urutan:
- Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun.
- Menyusun kisi-kisi penilaian.
- Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian.
- Melakukan analisis kualitas instrument.
- Melakukan penilaian.
- Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian.
- Melaporkan hasil penilaian;
- Memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Tahapan serta prosedur yang telah ditentukan baiknya diaplikasikan oleh pendidik dalam proses penilaian proses dan hasil penilaian agar rangkaian pembelajaran serta tujuan dapat diukur sudah sesuai ataukah belum dengan perencanaan yang sudah dibuat.
- Remedial Pembelajaran
- Pengertian Remedial
Pembelajaran remedial adalah suatu proses pengajaran ulang bagi siswa yang memiliki hasil belajar yang tidak memenuhi standar nilai yang dibuat oleh masing-masing tempat belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari remedial adalah berhubungan dengan perbaikan atau pengajaran. Remedial dikhususkan untuk siswa yang prestasi belajarnya kurang baik. Tujuannya adalah untuk membuat siswa mendapatkan nilai standar yang diharapkan dan menyembuhkan kelemahan siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang sebelumnya dianggap sulit.
- Tujuan Remedial
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Secara umum tujuan kegiatan remdiasi adalah sama dengan pembelajaran pada umumnya yakni memperbaiki miskonsepsi siswa sehingga siswa dapat mncapai kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus kegiatan remediasi bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui kegiatan pembelajaran tambahan. Melalui kegiatan remediasi siswa dibantu untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya.
- Prosedur Remedial
Dalam melaksanakan kegiatan remedial sebaiknya mengikuti langkah sebagai berikut:
- Analisis Pencapaian Kompetensi (ketuntasan belajar)
Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapatkan bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi fokus perhatian adalah siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang ditunjukkan tidak tercapainya kriteria keberhasilan belajar. Setelah guru mengetahui siswa-siswa mana yang harus mendapatkan remedial, informasi selanjutnya yang harus diketahui guru adalah topik atau materi apa yang belum dikuasai oleh siswa tersebut. Dalam hal ini guru harus melihat kesulitan belajar siswa secara individual. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan masalah yang dihadapi siswa satu dengan siswa yang lainnnya tidak sama.
- Menemukan Penyebab Kesulitan (analisis butir soal)
Sebelum merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu harus mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesuliatan ini harus diidentifikasi terlebih dahulu.
- Menyusun Rencana Kegiatan Remedial (sesuai ketidaktuntasan belajar)
Sama halnya pada pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yang harus direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah sebagai berikut;
- Merumuskan Kompetensi Dasar
- Merumuskan tujuan pembelajaran
- Menentukan prosedur penilaian proses dan hasil belajar
- Melakukan Analisis pencapaian kompetensi
- Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa
- Merencanakan waktu yang diperlukan
- Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian setelah remedial
- Menilai Kegiatan Remedial
Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji kemajuan belajar siswa.Apabila siswa mengalami kemauan belajar sesuai yang diharapkan, berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan cukup efektif membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami kemajuan dalam belajarnya berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan kurang efektif. Untuk itu guru harus menganalisis setiap komponen pembelajaran.
- Strategi Remedial
Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:
- Pemberian Tugas
Dalam pemberian tugas dapat dilakukan dengan berbagai jenis antara lain dengan pemberian rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara kelompok.
- Melakukan aktivitas fisik, misal demosntrasi, atau praktek dan diskusi
Ada konsep-konseps yang lebih mudah dipahami lewat aktivitas fisik, missal contoh, memahai bahwa volume fluida tidak beuabah kalau berada di dalam wadah yang berbeda bentuknya. Guru sebaiknya menggunakan berbagai media dan alat pembelajaran sehingga dapat mengkonkritkan konsep yang dipelajarinya, selain itu hendaknya guru banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengunakan media terebut, karena siswa pada umumnya perkemangan berpikir mereka berada pada tingkat operasional konkrit. Mereka akan dapat mencerna dengan baik konsep yang divisualisasikan atau dikonkritkan.
- Kegiatan Kelompok
Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan kelompok dalam kegiatan remedial adalah dalam menentukan anggota kelompok. Kegiatan kelompok dapat efektif dalam membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai materi dan mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.
- Tutorial Sebaya
Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remedial. Dalam kegiatan ini seorang guru meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas yang sama atau dari kelas yang lebih tinggi. Apabila menggunakan tutor yang sebaya sangat membantu sekali, karena tingkat pemahaman dan penyampaian tutor yang sebaya lebih dimengerti oleh siswa yang bermasalah, selain itu mereka tidak merasa canggung dalam menanyakan setiap permasalahan karena usia mereka sama sehingga mudah dimengerti olehnya.
- Menggunakan Sumber Lain
Selain dengan pembelajaran ulang, kegiatan kelompok, tutorial, guru juga dapat menggunakan sumber belajar lain yang relevan dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran. Misalanya guru meminta untuk mengunjungi ahli atau praktisi yang berkaitan dengan materi yang dibahas, misalnya ”bagaimana cara mencangkok ” siswa dapat mendatangi tukang kebun yang kegiatan sehari-hari memang mencakok. Atau juga siswa diminta membaca sumber lain dan bahkan kalau mungkin mendatangkan anggota masyarakat yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
- Kompetensi
- Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual , konseptual, propsedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
- Kompetensi Dasar
No | Kompetensi Dasar | |
1 | 3.1 ……….. | 4.1 ………… |
2 | 3.2 ………… | 4.2 ……….. |
3 | 3.3 …………. | 4.3 …………. |
- Tujuan Pembelajaran
- Setelah membaca dan mengamati diagram representasi konvensi aliran darah siswa dapat mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi organ peredaran darah berdasarkan urutan yang tepat.
- Setelah mengamati video siswa dapat memahami meknisme sistem sirkulasi secara berurutan.
- Setelah melakukan simulasi bermain peran terhadap organ sirkulasi siswa dapat membedakan funfsi organ sistem sirkulasi secara tepat.
- Setelah merasakan denyut nadi siswa dapat memahami tekanan aliran darah dengan baik.
- Setelah melakukan presentsi siswa dapat menganalisis macam – macam ganguan pada sistem sirkulasi secara tepat.
- Analisis Materi
- ……………………..
- ……………………..
- …………………….
- ……………………..
RENCANA PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
No | Kompetensi Dasar | Tujuan Pembelajaran | Prosedur Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa | Analisis Pencapaian Kompetensi | Strategi/Metode Pelaksanaan Remedial/Pengayaan | Tanggal Pelaksanaan | Prosedur dan alat Penilaian |
1 | 3.1 ………… | Setelah membaca dan mengamati diagram representasi konvensi aliran darah siswa dapat mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi organ peredaran darah berdasarkan urutan yang tepat. | Ketuntasan belajar Analisis butir soal Fokus materi tidak tuntas | Jika ketuntasan <20%: Guru mengulas kembali materi tersebut tetapi dalam mengajarkan materi metode dan model pembelajarannya Jika ketuntasan <50%: Guru mencari tahu materi bagian mana yang belum dipahami siswa dengan menganalisis Jika ketuntasan >50% Guru membuat kelompok belajar (tutorial sebaya) di dalamnya terdapat siswa yang pandai, siswa yang nilainya rata-rata dan siswa yang mengalami kesulitan. | |||
2 | 41 ……… | ||||||
3 | 3.2 ……… | ||||||
4 | 4.2 | ||||||
Banyuputih Kidul, 13 Juli 2020
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
SAHRONI, S. PD.I., M. Pd FATHUR RAHMAN, S. Pd.I
PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Sekolah : MTs MIFTAHUL ULUM 2
Kelas : VIII
Semester : GENAP
Tahun : 2020/2021
- Prosedur Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Pengaturan mengenai penilaian pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan dalam penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.
- Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
- Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran.
- Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan.
- Menindaklanjuti hasil pengamatan
- Mendeskripsikan perilaku peserta didik.
- Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
- Menyusun perencanaan penilaian.
- Mengembangkan instrumen penilaian
- Melaksanakan penilaian.
- Memanfaatkan hasil penilaian
- Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
- Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
- Menyusun perencanaan penilaian
- Mengembangkan instrumen penilaian
- Melaksanakan penilaian
- Memanfaatkan hasil penilaian.
- Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
- Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan urutan:
- Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun.
- Menyusun kisi-kisi penilaian.
- Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian.
- Melakukan analisis kualitas instrument.
- Melakukan penilaian.
- Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian.
- Melaporkan hasil penilaian;
- Memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Tahapan serta prosedur yang telah ditentukan baiknya diaplikasikan oleh pendidik dalam proses penilaian proses dan hasil penilaian agar rangkaian pembelajaran serta tujuan dapat diukur sudah sesuai ataukah belum dengan perencanaan yang sudah dibuat.
- Remedial Pembelajaran
- Pengertian Remedial
Pembelajaran remedial adalah suatu proses pengajaran ulang bagi siswa yang memiliki hasil belajar yang tidak memenuhi standar nilai yang dibuat oleh masing-masing tempat belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari remedial adalah berhubungan dengan perbaikan atau pengajaran. Remedial dikhususkan untuk siswa yang prestasi belajarnya kurang baik. Tujuannya adalah untuk membuat siswa mendapatkan nilai standar yang diharapkan dan menyembuhkan kelemahan siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang sebelumnya dianggap sulit.
- Tujuan Remedial
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Secara umum tujuan kegiatan remdiasi adalah sama dengan pembelajaran pada umumnya yakni memperbaiki miskonsepsi siswa sehingga siswa dapat mncapai kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus kegiatan remediasi bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui kegiatan pembelajaran tambahan. Melalui kegiatan remediasi siswa dibantu untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya.
- Prosedur Remedial
Dalam melaksanakan kegiatan remedial sebaiknya mengikuti langkah sebagai berikut:
- Analisis Pencapaian Kompetensi (ketuntasan belajar)
Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapatkan bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang menjadi fokus perhatian adalah siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar yang ditunjukkan tidak tercapainya kriteria keberhasilan belajar. Setelah guru mengetahui siswa-siswa mana yang harus mendapatkan remedial, informasi selanjutnya yang harus diketahui guru adalah topik atau materi apa yang belum dikuasai oleh siswa tersebut. Dalam hal ini guru harus melihat kesulitan belajar siswa secara individual. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan masalah yang dihadapi siswa satu dengan siswa yang lainnnya tidak sama.
- Menemukan Penyebab Kesulitan (analisis butir soal)
Sebelum merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu harus mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesuliatan ini harus diidentifikasi terlebih dahulu.
- Menyusun Rencana Kegiatan Remedial (sesuai ketidaktuntasan belajar)
Sama halnya pada pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yang harus direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah sebagai berikut;
- Merumuskan Kompetensi Dasar
- Merumuskan tujuan pembelajaran
- Menentukan prosedur penilaian proses dan hasil belajar
- Melakukan Analisis pencapaian kompetensi
- Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa
- Merencanakan waktu yang diperlukan
- Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian setelah remedial
- Menilai Kegiatan Remedial
Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji kemajuan belajar siswa.Apabila siswa mengalami kemauan belajar sesuai yang diharapkan, berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan cukup efektif membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami kemajuan dalam belajarnya berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan kurang efektif. Untuk itu guru harus menganalisis setiap komponen pembelajaran.
- Strategi Remedial
Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:
- Pemberian Tugas
Dalam pemberian tugas dapat dilakukan dengan berbagai jenis antara lain dengan pemberian rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara kelompok.
- Melakukan aktivitas fisik, misal demosntrasi, atau praktek dan diskusi
Ada konsep-konseps yang lebih mudah dipahami lewat aktivitas fisik, missal contoh, memahai bahwa volume fluida tidak beuabah kalau berada di dalam wadah yang berbeda bentuknya. Guru sebaiknya menggunakan berbagai media dan alat pembelajaran sehingga dapat mengkonkritkan konsep yang dipelajarinya, selain itu hendaknya guru banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengunakan media terebut, karena siswa pada umumnya perkemangan berpikir mereka berada pada tingkat operasional konkrit. Mereka akan dapat mencerna dengan baik konsep yang divisualisasikan atau dikonkritkan.
- Kegiatan Kelompok
Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan kelompok dalam kegiatan remedial adalah dalam menentukan anggota kelompok. Kegiatan kelompok dapat efektif dalam membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai materi dan mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.
- Tutorial Sebaya
Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remedial. Dalam kegiatan ini seorang guru meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas yang sama atau dari kelas yang lebih tinggi. Apabila menggunakan tutor yang sebaya sangat membantu sekali, karena tingkat pemahaman dan penyampaian tutor yang sebaya lebih dimengerti oleh siswa yang bermasalah, selain itu mereka tidak merasa canggung dalam menanyakan setiap permasalahan karena usia mereka sama sehingga mudah dimengerti olehnya.
- Menggunakan Sumber Lain
Selain dengan pembelajaran ulang, kegiatan kelompok, tutorial, guru juga dapat menggunakan sumber belajar lain yang relevan dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran. Misalanya guru meminta untuk mengunjungi ahli atau praktisi yang berkaitan dengan materi yang dibahas, misalnya ”bagaimana cara mencangkok ” siswa dapat mendatangi tukang kebun yang kegiatan sehari-hari memang mencakok. Atau juga siswa diminta membaca sumber lain dan bahkan kalau mungkin mendatangkan anggota masyarakat yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
- Kompetensi
- Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual , konseptual, propsedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
- Kompetensi Dasar
No | Kompetensi Dasar | |
1 | 3.1 ……….. | 4.1 ………… |
2 | 3.2 ………… | 4.2 ……….. |
3 | 3.3 …………. | 4.3 …………. |
- Tujuan Pembelajaran
- Setelah membaca dan mengamati diagram representasi konvensi aliran darah siswa dapat mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi organ peredaran darah berdasarkan urutan yang tepat.
- Setelah mengamati video siswa dapat memahami meknisme sistem sirkulasi secara berurutan.
- Setelah melakukan simulasi bermain peran terhadap organ sirkulasi siswa dapat membedakan funfsi organ sistem sirkulasi secara tepat.
- Setelah merasakan denyut nadi siswa dapat memahami tekanan aliran darah dengan baik.
- Setelah melakukan presentsi siswa dapat menganalisis macam – macam ganguan pada sistem sirkulasi secara tepat.
- Analisis Materi
- ……………………..
- ……………………..
- …………………….
- ……………………..
RENCANA PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
No | Kompetensi Dasar | Tujuan Pembelajaran | Prosedur Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa | Analisis Pencapaian Kompetensi | Strategi/Metode Pelaksanaan Remedial/Pengayaan | Tanggal Pelaksanaan | Prosedur dan alat Penilaian |
1 | 3.1 ………… | Setelah membaca dan mengamati diagram representasi konvensi aliran darah siswa dapat mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi organ peredaran darah berdasarkan urutan yang tepat. | Ketuntasan belajar Analisis butir soal Fokus materi tidak tuntas | Jika ketuntasan <20%: Guru mengulas kembali materi tersebut tetapi dalam mengajarkan materi metode dan model pembelajarannya Jika ketuntasan <50%: Guru mencari tahu materi bagian mana yang belum dipahami siswa dengan menganalisis Jika ketuntasan >50% Guru membuat kelompok belajar (tutorial sebaya) di dalamnya terdapat siswa yang pandai, siswa yang nilainya rata-rata dan siswa yang mengalami kesulitan. | |||
2 | 41 ……… | ||||||
3 | 3.2 ……… | ||||||
4 | 4.2 | ||||||
Banyuputih Kidul, 13 Juli 2020
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
SAHRONI, S. PD.I., M. Pd FATHUR RAHMAN, S. Pd.I